Sayup-sayup kudengar sebuah lagu yang sdh tak asing lg di
telingaku
Seorang wanita pemalu yang bodoh dan bahkan terlalu bodoh di
masanya
Tak mampu mencerna warna dunia yang begitu nyata
Terlalu membingungkan untuknya , ia lebih memilih
bersembunyi di balik senyumnya. Memaksa
pikirannya dengan tumpukan tugas
besar yang seakan ingin menerkam jika tak diselesaikan tepat waktu.
Ia selalu punya cara menghindar dari sekumpulan orang-orang
berhiaskan tawa di wajah mereka.
Tahun pertamanya dibayangi ketakutan akan pembunuh-pembunuh
mental yang berkeliaran . Setiap melangkahkan kaki keluar, diperhatikannya
ujung kaki hingga kepala, takut jika
tiba-tiba para pembunuh mental itu memakannya jika ada setitik kesalahan. Ia memilih rumah
sebagai tempat teraman. Mungkin hanya
kurang dari sepuluh manusia yang kenal siapa wanita bodoh ini, tapi aku tahu
dia. Bahkan sangat mengenalnya.
Akan kuberitahu kau sejauh ingatanku merekamnya.,
Dia mulai menghirup udara kebebasan saat ia mulai dikenal
dan mengenal orang-orang di sekelilingnya. Rumahnya tak lagi menjadi tempat
mengurung diri. Ia mulai tertawa sebatas rasa malu memadamkan wajahnya. Di
mataku ia tetap saja masih wanita bodoh pemalu . Saat kebahagiaan yang begitu
aneh mulai merasukinya. Membuat jantungnya berdegup tak menentu. Kepalanya tak
mampu mencerna apa yang ia lihat, meski begitu nyata. Dia menawarkan
persahabatan. Wanita itu tahu, ia tak lebih dari wanita biasa yang terlalu
biasa.
Dijalaninya kehidupan yang ia anggap ‘persahabatan’ karena
tak tahu arah haluan. Semakin lama, ia semakin bodoh. Memberi semampu hatinya
memberi. Menahan tangis saat tak diberi. Mengusap air mata dari luka yang
menggores hati. Yang ada hanya harapan kosong.
Apa kau tahu kawan apa yang terjadi jika kulitmu diterpa
pukulan keras bertubi-tubi? Bukankah ia akan mengeras dan kebal?
Begitulah hati wanita. Saat kau telah melukai hatinya jangan kira kau bisa memulihkannya
kembali. Ia akan sembuh bukan dengan
pisau yang telah kau hempaskan. Tapi
dari usapan lembut dari seseorang yang melihatnya bukan sebagai wanita biasa yang terlalu biasa
tetapi wanita yang membawa arti dalam setiap hembusan nafas kehidupanmu.
by: isna086
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
comment please